(9) Sungguh, kami takut akan (azab) Tuhan pada hari ketika orang-orang berwajah masam lagi penuh kesulitan.” (10) Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan pada hari itu dan memberikan keceriaan dan kegembiraan kepada mereka. (11) Dan Dia memberi balasan berupa surga dan pakaian sutera kepada mereka karena kesabarannya.”.
Takut akan Allah berarti menggenggam kebenaran ini. Namun, kita sangat mudah mengabaikan kebenaran itu ketika kita tidak berada di dekat Allah. Semakin kita dekat kepada-Nya, semakin kita menyadari betapa kurangnya kita, dan betapa kita amat membutuhkan hikmat-Nya yang jauh lebih besar untuk mengarahkan hidup kita. Alquran sudah menegaskan, bahwa orang yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya tidak lain adalah orang-orang yang berilmu. (QSFathir:28)Diriwayatkan dari Abu Hayyan At-Taimy, bahwa dia berkata, 'Orang-orang yang berilmu terdiri dari tiga golongan: Pertama, orang yang mengetahui Allah namun tidak mengenal perintah Allah. Andreas B. Atawolo, OFM, Dosen STF Driyarkara. Rasa takut yang tampak negatif dalam diri manusia hendak dimaknai secara positif, bahkan sebagai sebuah karunia. Roh takut akan Allah mengikis kebangaan diri yang sia-sia (II, 3). Orang yang terlalu membanggakan diri cenderung menjadi sombong. Penulis Kitab Wahyu menulis: “Takutlah akan Allah dan Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. Surat Ali ‘Imran Ayat 123 “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. At Taghabun: 11). Baca Juga: Sering Overthinking Gak Jelas, Ini Doa Agar Dijauhkan Dari Pikiran BurukTakut dan hormatlah kepada Allah! Marilah kita semakin disempurnakan menjadi serupa dengan Allah dalam kekudusan-Nya. MILT (2008) Selanjutnya, hai yang terkasih, karena memiliki janji-janji ini, kita dapat menyucikan diri kita sendiri dari semua pencemaran daging dan roh, dengan menyempurnakan kekudusan di dalam takut akan Allah Elohim 2316.5Mr6.